Drs. Maryadi, MM
اَلْحَمْد
للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الإِنْسَانَ مِنْ طِيْنٍ وَجَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ
مِنْ مَّاءٍ مَهِيْنٍ وَأَخْرَجَ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُتَوَاصِيْنَ بِالحَقِّ
وَالصَّبْرِ مِنْ زُمْرَةِ الْخَاسِرِيْنَ بِاسْتِثْنَائِهِ إِيَّاهُمْ بَعْدَ
أَنْعَمَّ بِالْخُسْرَانِ أَنْوَاعَ اْلإِنْسَانِ الَّذِيْ هُوَ سَائِرُ
اْلأَدَمِيِّيْنَ وَأَمَرَ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوا بِالتَّعَاوُنِ عَلَى
اْلبِرِّ وَالتَّقْوَى وَأَخْبَرَهُم أَنَّ أَكْرَمَهُمْ عِنْدَهُ أَتْقَاهُمْ
وَأَنَّهُ وَلِيُّ المُتَّقِيْنَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ المَلِكُ الحَقُّ اْلمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ اْلوَعْدِ الأَمِيْنُ.
اللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أَلِ كُلٍّ وَصَحْبِ
كُلٍّ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَامَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يَا
أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ
إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Maasyiral muslimin
rahimakumullah,
Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam sistem penanggalan
Hijriah atau bulan kedua belas. Sebentar lagi kita pun akan memasuki bulan baru
dan tahun baru Hijriah, yakni bulan Muharram 1442 H.
Oleh karenanya tidak ada salahnya kita terus melakukan muhasabah,
yakni menghitung kedirian kita atau introspeksi atas apa yang kita lakukan
selama satu tahun, sehingga dapat menjadi pijakan kita dalam melangkah
tahun-tahun berikutnya.
Dalam rangka hal tersebut, kiranya pantas kita mengingat kembali
pesan Sayyidina Ali karramallahu wajhah, sebagaimana termaktub dalam kitab
Nashaihul Ibad karya Ibnu Hajar al-Asqalani:
كُنْ
عِنْدَ اللهِ خَيْرَ النَّاسِ وَكُنْ عِنْدَ النَّفْسِ شَرَّ النَّاسِ وَكُنْ
عِنْدَ النَّاسِ رَجُلاً مِنَ النَّاسِ
“Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah
manusia yang paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa
di hadapan orang lain.”
Jamaah Jumat
rahimakumullah,
Pesan
ini memberikan arahan yang sangat luar biasa bagi umat Islam dalam mengarungi
kehidupan dunia, demi memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pertama, kita diharapkan
terus meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan di hadapan Allah subhanahu
wata‘ala. Menjalankan perintah-Nya dan sedapat mungkin menjauhi apa yang
menjadi pantangan atau larangan dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama.
Sehingga kita bisa menjadi manusia yang baik di sisi-Nya.
Kedua, kita harus merasa kurang
atas amal kebaikan yang kita lakukan dengan terus merasa diri kita jelek. Hal
ini bukan berarti merendahkan diri, namun untuk menjauhkan kita dari sikap ujub
(sombong), riya (pamer), dan sum’ah (mengharap pujian orang lain).
Ketiga, kita harus menundukkan
diri di hadapan orang lain dengan tidak merasa lebih baik. Mungkin banyak di
antara kita ketika melihat orang lain, merasa dirinya lebih baik atau lebih
mulia.
Maasyiral muslimin
rakhimakumullah,
Lantas bagaimana kita mampu mendorong diri kita untuk terus
berbuat kebaikan tersebut? Syekh Abdul Qadir al-Jailani memiliki tips sederhana
yang dapat kita lakukan dalam keseharian kita.
Pertama, jika kita melihat orang
lain hendaknya kita memandangnya bahwa dia memiliki kelebihan daripada diri
kita sendiri, mungkin dia lebih bertakwa, lebih banyak amal kebajikannya, lebih
tinggi derajatnya di hadapan Allah subhanahu wata‘ala.
Kedua, jika kita melihat anak
kecil atau lebih muda, jangan kita merasa lebih baik darinya. Katakanlah,
“Mungkin dia dosanya lebih sedikit daripada diriku, karena umurnya lebih
sedikit dariku.” Sebaliknya jika kita melihat orang lebih tua, hendaknya kita
melihat bahwa dia telah berbuat kebaikan lebih banyak dari diri kita.
Ketiga, jika kita melihat
orang alim, orang yang memiliki ilmu, hendaknya kita menilainya dia memiliki
cara yang baik dan benar mengamalkan pengetahuannya dan telah berbuat kebaikan
dengan ilmunya tersebut.
Sebaliknya jika kita melihat orang bodoh, hendaknya kita
katakan, “Mungkin dia berbuat dosa atau salah akibat ketidaktahuannya,
sementara kita lebih berdosa karena berbuat salah pengetahuan pengetahuan yang
kita miliki.”
Orang bodoh berbuat salah bisa jadi karena ketidaktahuannya,
sementara orang alim (memiliki pengetahuan) berbuat dosa bukan karena tidak
tahu.
Ilustrasi sederhana yang mungkin dapat kita pakai, siapakah yang
bisa berbuat korupsi? Tentu ia yang memiliki akses, pengetahuan bagaimana
mengambil dan memanfaatkan uang tersebut untuk dirinya atau golongannya. Bukan
orang yang tidak memiliki pengetahuan bagaimana menyelewengkan uang negara.
Hadirin jamaah Jumat
yang dimuliakan Allah
Instrospeksi diri bukan hanya dilakukan sekali, namun harus
menjadi bagian yang tertanam dalam kehidupan kita sehari-hari. Muhasabah adalah
cara mengendalikan hidup kita, yang akan memiliki efek luar biasa pada diri
kita, keluarga, dan lebih luas lagi pada masyarakat.
Keteledoran kita untuk melakukan introspeksi bukan hanya dapat
mengakibatkan kerusakan pada kehidupan kita, tetapi juga kehidupan yang lebih
luas yakni keluarga dan masyarakat.
Rasulullah SAW bersabda:
اَلْكَيِّسُ
مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ
نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ (رواه أحمد
“Orang yang cerdas
(sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta
beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah
orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah” (HR
Ahmad).
Hadirin Jamaah Jumat
rahimakumullah,
Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang mampu terus
introspeksi dan berbenah diri. Sehingga kita mampu menjadi penyokong tumbuhnya
keluarga dan masyarakat yang baik menuju baldatunn thayyibatunn warabbun
ghafuur.
باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ
بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ
بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ
Khutbah II
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا
النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا
أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ
ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ
اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى
بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا
وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
عِبَادَاللهِ
! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Download materi khutbah versi PDF [ Download ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar